CALL / SMS
0817.266.200

"Sudah saatnya kita biarkan Uang yang bekerja untuk kita, bukan kita lagi yang bekerja untuk Uang"

Pastikan KLIK DISINI UNTUK PEMBUKTIAN

ATAU CASHBACK SILAHKAN CALL/SMS 0817 266 200 Untuk Info Lebih Lanjut

Harga BBM Naik, Tekanan Inflasi Datang Bertubi

Jakarta - Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akan memberikan tekanan terhadap inflasi paling cepat selama dua bulan. Hal tersebut dikarenakan, naiknya BBM mempunyai dampak langsung dan lanjutan alias second round effect terhadap inflasi.
Peneliti Ekonomi Utama Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Darsono menyatakan, ada dua dampak kenaikan BBM, yakni dampak langsung dan tidak langsung.

"Dampak langsung ya seketika. Ketika BBM naik, maka harga bensin naik dan menyebabkan konsumsi masyarakat akan bertambah itu yang terjadi bulan pertama," ujarnya di sela diskusi bersama wartawan di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin, Selasa (8/3/2011).

Kemudian, lanjut Darsono terdapat dampak lanjutan alias second round effect misalnya kenaikan tarif beberapa kendaraan umum.

"Adanya kenaikan tarif angkutan pastinya nanti. Naiknya berapa? itu tidak linear, tergantung negosiasi pemerintah. Karena itu, pemerintah diharapkan bisa bermain cantik dalam negosiasi tersebut. Misalnya dengan memberikan kompensasi terhadap penyediaan sparepart kendaraan umum," paparnya.

Lebih lanjut Darsono menjelaskan, ketika tarif angkutan naik maka sudah pasti harga komoditas juga mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan proses distribusi dari hasil komoditas akan memakan biaya yang lebih besar karena menggunakan kendaraan.

Data Bank Indonesia menyebutkan ketika harga BBM jenis premium Rp 5.000 di 2008 tingkat inflasi mencapai 11% namun ketika itu krisis global tengah melanda Indonesia. Bank Indonesia mengaku sudah melakukan simulasi atas kenaikan harga BBM ini, meski enggan memparkan angka sumbangan inflasinya.

Seperti diketahui, pemerintah belum ambil sikap terhadap opsi rencana pembatasan BBM bersubsidi. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah telah mendengarkan paparan dari tim pengkaji pembatasan BBM bersubsidi terkait aspek ekonomi apabila program tersebut diterapkan.

Ketua Tim Pengkaji Pembatasan BBM bersubsidi Anggito Abimanyu mengungkapkan, terdapat tiga opsi yang diusulkan pihaknya yaitu opsi pertama, kenaikan harga premium sebesar Rp 500 serta pemberian cashback untuk angkutan umum. Cashback ini diberikan karena angkutan umum memberikan pelayanan untuk masyarakat.

Opsi kedua, lanjutnya, menjaga harga pertamax pada level Rp 8.000 per liter, sehubungan dengan adanya migrasi pengguna premium ke pertamax dan opsi ketiga adalah penjatahan konsumsi premium dengan menggunakan sistem kendali yang bukan hanya berlaku pada angkutan umum tapi juga motor.

Ketika pembatasan BBM diterapkan, BI memprediksikan dampak pembatasan BBM tersebut bisa menyumbang 0,7-0,8% pada total inflasi tahunan

Untuk diketahui, harga minyak mentah dunia memang terus membubung tinggi seiring krisis yang belum juga usai di Timur Tengah.

Pada perdagangan Senin (7/3/2011), minyak light sweet pengiriman April naik US$ 1,02 menjadi US$ 105,44 per barel. Minyak Brent pengiriman April sempat melonjak ke US$ 118,50 per barel sebelum akhirnya surut ke US$ 115,04 per barel.

(dru/dnl)